Seperti perkataan kaum cendikiawan, matahari menyinari alam semesta dan akibatnya muncullah siang dan malam, maka di sektor sosial pun muncullah seorang nabi dan dengan cahayanya ia menampakkan kebenaran secara nyata. Fenomena siang dan malam sama halnya dengan pembaharuan dan dimulainya kehidupan. Dalam pandangan kaum cerdik pandai, para nabi juga memainkan peran dalam memperbaharui manusia dan berperan aktif dalam memperkokoh sebuah masyarakat. Sama seperti matahari menjadi pusat gravitasi galaksi dan sumber gerakan dalam tata surya, para nabi pun menjadi pusat gravitasi manusia dan sumber perubahan serta kesempurnaan.
Oleh karena itu, turunnya ayat dan wahyu terhadap nabi terakhir, Nabi Muhammad Saw merupakan pemicu gerakan besar di umat manusia dan sumber kejayaan manusia. Dalam bayang-bayang ajaran Rasulullah, bangsa jahiliyah dan tidak beradabmengalami perubahan 180 derajat. Nabi Muhammad berhasil mendidik sebuah bangsa yang kejam dan tidak beradab menjadi sebuah bangsa yang beradab, penuh pengorbanan, penyayang serta berhasil menaklukkan negara dan peradaban lain di dunia.
Dalam sejarah disebutkan, di sebuah pertempuran sejumlah tentara Muslim menderita luka-luka. Salah satu pejuang yang sehat membawakan air bagi mereka, setiap dari mereka yang terluka menolak meminum air dan menganjurkan yang lain terlebih dahulu meminumnya, akhirnya seluruh korban yang terluka tersebut gugur syahid setelah menderita rasa dahaga.
Berkat ajaran Rasulullah, terperciklah semangat untuk belajar menulis dan membaca di tengah masyarakat sehingga umat Islam saat itu berhasil menggapai berbagai ilmu pengetahuan dan sains. Sedikit demi sedikit didirikanlah sekolah dan pusat-pusat riset ilmiah. Iran sendiri bangkit berkat ajaran mulia dan tinggi Islam. Menyusul era penaklukan umat Muslim, berbagai ilmu pengetahuan juga mengalir ke Timur dan Selatan Eropa. Selanjutnya akibat perang Salib dan bersentuhannya Eropa dengan ideologi, manuskrip dan ilmu pengetahuan modern di peradaban Islam, akhirnya sumber-sumber ilmu pengetahuan mengalir ke Eropa. Tak diragukan lagi sumber kejayaan ilmu manusia ini adalah ajaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
Ketika kita membukan lembaran sejarah, kita menemukan adanya pergerakan anti Rasulullah. Mereka yang menjahui dasar-dasar akal dan rasio serta moral, mulai melecehkan dan menghina kepribadian agung Rasul. Harapan mereka adalah mencegah pengaruh luas agama Islam yang dibawa oleh beliau. Di sisi lain, ada sekelompok manusia berakal dan cerdik. Mereka ini sangat menghormati kepribadian Nabi Muhammad Saw yang dihiasai dengan akhlak mulia.
Di antara kelompok ini terdapat penulis dan pengamat terkenal di dunia. Meski mereka non Muslim, namun mereka mencitrakan kepribadian Nabi dengan adil kepada masyarakat Barat tanpa tendensi tertentu. Cahaya Islam yang bersinar terang di dunia dan pengaruh besar al-Quran membuat setiap pemikir dan cendikiawan tunduk serta sangat menghormati kepribadian Rasulullah Saw.
R.F. Boodli, sejarawan Kristen Barat sangat terpengaruh dengan dakwaan sesamanya terhadap al-Quran dan Nabi Muhammad Saw. Di bukunya "Kehidupan Muhammad" Boodli menulis, "Temasuk keajaiban alam, kita saksikan di tengah masyarakat dunia muncul kecurigaan umum yang tanpa dasar terhadap Muhammad Saw. Padahal kehidupan nabi Islam ini sangat transparan. Saya menulis sebuah buku tentang kehidupan Muhammad dan menyerangnya kemudian saya kembali membaca ulang buku tersebut. Saya sendiri menemukan banyak tulisan yang tidak etis dan rasional. Di buku tersebut, saya juga tidak menjelaskan bagaimana sosok seperti Muhammad mampu membawa ajaran yang membawa manusia ke puncak kesempurnaan?"
Masih menurut Boodli, "…Bagaimana Muhammad mampu mendidik manusia dalam tempo yang cukup singkat dan meletakkan dasar-dasar peradaban Islam yang jaya dan dalam waktu yang singkat bangsa-bangsa besar bergabung dengan dirinya?" Ia menambahkan, "Menundukkan bangsa Arab Badui adalah pekerjaan besar Muhammad. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan Muhammad ini tak kalah dengan mukjizat terbesarnya. Ia mampu menciptakan persatuan di antara kabilah. Manusia yang bersedia untuk berfikir dan merenungkan dengan dalam, akan terpesona dengan hikmah dan kecakapan Muhammad. Mereka ini akan senantiasa menyaksikan Muhammad selalu hidup di setiap zaman dan tidak pernah mati."
Thomas Carlyle, cendikiawan asal Inggris menilai pelecehan terhadap kesucian Nabi Muhammad Saw akibat dari kelemahan rasio. Ia mengatakan, "Ini adalah aib sangat beasr bagi manusia beradap saat ini yang bersedia mendengarkan dan menuruti klaim bahwa Muhammad seorang penipu. Sudah waktunya kita memerangi pendapat kosong dan memalukan seperti ini, karena ajaran dan agama yang dibawa Muhammad selama berabad-abad tetap bersinar terang."
Carlyle menambahkan, "Saudara-saudaraku! Apakah kalian dapat menerima seorang pembohong mampu membuat agama universal seperti ini dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya berani bersumpah bahwa dakwaan seperti ini sangat mengherankan. Karena orang bodoh bahkan tidak mampu membangun sebuah rumah. Bagaimana ia mampu membawakan agama seperti Islam kepada masyarakat?"
Cendikiawan Inggris ini lebih lanjut menandaskan, "Ini adalah sebuah penderitaan besar di mana masyarakat dunia tanpa memperhatikan akal dan dalih dengan mudah menerima dakwaan seperti ini. Saya katakan bahwa mustahil pribadi agung seperti Muhammad berkata bohong. Sejarah kehidupannya menunjukkan sejak mudanya, Muhammad adalah pribadi yang pintar dan cerdas. Seluruh kehidupan Muhammad baik pekerjaan dan sifat mulianya didasarkan pada kesucian dirinya dan kebenaran. Kalian perhatikanlah setiap perkataan Muhammad! Apakah kalian menemukan setiap perkataannya mengandung wahyu dan mukjizat? Muhammad adalah pembawa pesan dari sumber yang tak pernah putus bagi kita semua. Tuhan telah menganugerahkan ilmu dan hikmah-Nya kepada pribadi agung ini.
0 Response to "Rosulullah Dimata Para Cendikiawan Bagian II"
Post a Comment